Liburan Singkat Naik Hiace Bersama Keluarga

Kami nggak bikin pesta perpisahan.
Nggak beli hadiah mahal.
Kami cuma ingin satu hal sebelum dia berangkat ke kota lain:

Waktu.

Bukan sekadar kumpul di rumah sambil nonton TV masing-masing.
Tapi duduk bareng. Ngobrol tanpa gangguan.
Tertawa seperti dulu.
Dan akhirnya, kami pilih liburan singkat naik Hiace — ke tempat yang biasa,
tapi kami datangi dengan cara yang berbeda.

🚐 Perjalanan yang Nggak Dikejar Waktu

Di mobil, kami nggak bahas kampus.
Nggak nanya soal packing atau jurusan.
Kami bahas masa kecilnya.

Tentang pertama kali dia belajar naik sepeda.
Tentang lagu yang dulu dia suka nyanyiin tiap bangun tidur.
Tentang momen kecil yang dulu cuma lewat —
dan sekarang kami sadari: itu ternyata besar sekali.

🧺 Piknik Sederhana, Tapi Suasananya Nggak Bisa Diulang

Kami makan di kebun teh.
Nasi timbel, tahu goreng, sambal, dan teh panas.
Di sekeliling kami: adik-adiknya, ayahnya, ibunya, tawa dan angin.

Dia nggak bilang apa-apa. Tapi cara dia duduk lebih lama dari biasanya,
cara dia foto kami diam-diam,
itu udah cukup jadi tanda: dia juga nggak pengen ini cepat selesai.

📦 Makin Dekat ke Hari Keberangkatan, Makin Terasa Hampa

Pulang dari liburan itu, kami nggak langsung masuk rumah.
Kami duduk di mobil beberapa menit. Diam.
Nggak tahu harus mulai dari mana.
Tapi satu hal pasti:
kami bersyukur kami sempat.

❤️ Liburan Ini Bukan Pelarian, Tapi Pengingat

Bahwa sebelum hidupnya berubah,
kami pernah benar-benar hadir untuknya.
Bukan dengan nasihat atau hadiah.
Tapi dengan waktu, tawa, dan satu perjalanan yang akan terus dia kenang.

📞 Punya anak yang mau kuliah?
Nggak perlu nunggu acara besar.
Cukup satu perjalanan bareng keluarga.
Naik Hiace yang muat semuanya,
dan biarkan dia tahu: sejauh apapun nanti dia pergi, rumah selalu menunggu.